Ada kalanya pemilik merasa bosan dengan mobil yang sekarang dan berniat untuk menjual untuk kemudian ditukar dengan yang baru.
Tapi, sebelum menjualnya, Anda perlu tahu soal depresiasi mobil tersebut. Kemudian, pastikan tidak ada hal-hal yang membuat harga jual mobil jatuh. berikut saya uraikan sedikit perihal sebab-sebab depresiasi serta bagaimna ada ulah2 nakal pedagang mobil bekas untuk membuat mobilnya tetap bagus dan tetap dilirik hati pembeli
berikut adalah sembilan hal yang membuat harga jual mobil jatuh dan bagaimana mereka mengakalinya :
1. Kilometer
Saat ada orang yang tertarik dengan mobil Anda, pasti pertanyaan yang sering keluar adalah `Sudah dipakai berapa kilometer mobilnya?.` Makin kecil kilometer tentu menjadi nilai tambah.
(akan tetapi sebelum anda membeli dengan mobil kilometer rendah, anda jgn tertipu karna bisa saja diedit memakai alat tertentu sehingga kilometer terlihat sedikit) salah satu caranya genggam setir pelan2 dan rasakan, jika ada keanehan atau terasa lebih halus padahal kilometer masih rendah mobil tersebut patut dicurigai )
2. Kerusakan pada komponen tertentu
Meski sudah tak lagi baru, konsumen mobil bekas bisa dibilang unik. Mereka umumnya mencari mobil yang benar-benar mulus dan minus cacat.
Bila ditemukan adanya cacat pada kulit jok, noda pada plafon biasanya sang pembeli akan menawar mobil Anda dengan harga yang lebih murah. Belum lagi kalau melihat headlampyang sudah kusam, atau velg yang banyak goresan.
(konon ada beberapa pedagang mokas yg mengganti beberapa perangkat dengan spare part yg baru agar terlihat lebih menarik, tapi hal ini menurut saya tidak begitu signifikan asal kondisi mesin dan rangka masih lurus jika dilihat dri samping, pertanda mobil tersebut belum pernah kecelakaan)
3. Kondisi mesin
Yang satu ini tentu saja jadi faktor utama. Calon pembeli akan mengecek detil kap mesin. Pertama biasanya dicoba distarter mesinnya, apabila langsung hidup maka bisa dibilang aman.
Tapi, adapula pembeli yang detil hingga memperhatikan kerja radiator, kompresor AC atau kabel-kabel yang tak lazim (umum ditemukan ketika ada komponen mobil yang malfungsi).
Bagi Anda yang ingin menjual mobil, Ada baiknya cantumkan jadwal servis mobil Anda. Bila selalu rutin ke bengkel mengikuti saran pabrikan tentu akan sangat membantu.
4. Karat
Iklim Indonesia yang lembab membuat karat mudah timbul pada mobil. Biasanya, kolong mobil diinspeksi apakah ada korosi atau tidak.
Otomatis, mobil yang berkarat membuat pembelinya perlu biaya ekstra untuk menangani isu tersebut. Sebab, bila diabaikan bisa membuat keropos.
Pastikan Anda melakukan perawatan yang terbaik pada mobil. Sebelum menjualnya, cek komponen-komponen yang mungkin berkarat.
5. Pernah rusak berat bekas kecelakaan
Ini yang membuat mobil umumnya sulit laku. Apabila pernah rusak berat akibat kecelakaan, konsumen biasanya berpikir ulang.
(jika anda cermat lihat no mesin yg tertera di meain dan bisa di ketuk kap depan kemudian pindah ketukan di pinggir kap serta tengah, jika nada ketukan kap sama berarti mobil itu belum pernah kecelakaan)
6. Kostumisasi dan warna
Lihat ada bekas cat ulang atau tidak? Bila iya ini tentu saja berdampak pada harga. Kemudian, adanya kostumisasi pada mobil juga membuat harga jualnya jatuh.
(untuk segmen warna hitam dan abu2, putih lebih mempunyai warna yg cepat laku dibandingkan warna yg cerah, seperi merah, kuning, orange) walau di setiap derah berbeda dari segi harga jual kembali.
7. Permintaan dan penawaran
Yang namanya ekonomi pasti berlaku hukum permintaan dan penawaran. Bila kondisi pasar sedang cenderung ke mobil MPV, pasti hanya jual untuk mobil MPV relatif stabil dan bagus.
8. Citra merek
Nah, peran merek juga tak kalah penting. Sebab ini akan mempengaruhi jaringan purna jual ke depan. Merek-merek yang popular tentu punya harga bagus dibandingkan merek yang jarang dipakai konsumen.
( untuk saat ini toyota masih di percaya masyarakat karna handal dalam mesin serta suku cadang yg banyak, namun honda juga perlu diperhitungkan karna harga jual honda mobil di beberapa daerah masih menjadi prioritas)